aku mati,
dan aku pun tewas
dalam perang cinta bersama bulan
sebab yang menerpa membadai bumi
menghanyutkan puing-puing kenaifan diri
maka jika tetap tak menanti
akan tiba suatu petaka hebat
mengguncang langit dari bumi
menebas surga dengan lebam
yang terhunus di belahan cakrawala langit
tak sekedar menggoyangkan air dalam bejana
untuk anggur yang memabukkan
tak terperi
akan lebih sakit dari duri kaktus hijau
di padang sahara
dengan sayatan merah di hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar