Mengenai Saya

Foto saya
Sumenep, Jawa Timur, Indonesia
cantik, luwes, baik hati, and up to date

Kamis, 27 Juni 2013

Keutamaan Salat tahajud



         Tahajud, dari kata tahajjada memiliki arti sahara (tidak tidur di malam hari) dan bangun untuk salat malam. Menurut Ath-Thabari, Tahajud adalah terjaga setelah tidur.[1] Salat tahajud merupakan salat sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan melaksanakannya.  Dalil yang menunjukkan kesunnahan salat tahajud tersebut dijelaskan dalam Alquran Surah Al-Isra’ Ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.

Dari ayat di atas, dapat diketahui bahwasanya salat tahajud merupakan salat yang diutamakan diantara salat-salat sunnah yang lain. Keutamaan salat tahajud dibandingkan salat sunnah lainnya antara lain dapat menghapus dosa, dapat menghindarkan diri dari perbuatan dosa, mengangkat derajat seseorang ke tempat yang terpuji, menyehatkan badan, dan mendapatkan rahmat Allah. Sabda Rasulullah Saw.:
Dari Bilal, Rasulullah Saw. bersabda: “Hendaklah kalian melaksanakan salat malam, karena sesungguhnya ia adalah jalan orang-orang saleh sebelum kalian. Salat malam itu mendekatkan diri kepada Allah, mencegah perbuatan dosa, penghapus keburukan-keburukan dan menghilangkan penyakit yang berada di badan.” (HR. At-Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. bersabda: “Allah akan memberikan rahmat kepada seseorang yang bangun malam lalu mengerjakan salat, membangunkan istrinya lalu salat. Apabila istrinya menolak maka dia memerciki air ke wajahnya. Allah akan memberi rahmat kepada wanita yang bangun malam lalu salat dan membangunkan suaminya lalu salat. Apabila suaminya menolak maka dia memerciki air ke wajahnya.” (HR. An-Nasai, Ibnu Majah, dan Hakim)
Dari hadis di atas, jelaslah keutamaan yang diperoleh bagi orang yang melaksanakan salat malam atau tahajud. Selain hadis-hadis di atas, masih banyak lagi hadis Rasul yang menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan salat tahajud. Allah Swt. pun berfirman dalam Surah Az-Zumar dan Adz-Dzariyat:
أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ (٩)
(Apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (١٥)آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (١٦)كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (١٧)وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (١٨)
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam. dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar.

Salat tahajud sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Rasulullah pun tidak pernah meninggalkan salat tahajud. Salat tahajud ini hanya bisa dilaksanakan setelah seseorang bangun dari tidur. Waktu untuk melaksanakannya antara salat Isya hingga terbit fajar. Di sela-sela waktu inilah terdapat waktu-waktu yang utama dan lebih utama. Waktu yang utama yaitu berkisar antara tengah malam hingga akhir malam, sedangkan waktu yang lebih utama yaitu pada akhir malam atau sepertiga malam hingga terbit fajar waktu shubuh. Dengan melaksanakan salat tahajud tersebut, seseorang bisa mendekatkan diri kepada Allah, serta dapat memohon ampun kepada-Nya. Sebab, pada waktu inilah Allah membuka pintu rahmat-Nya untuk makhluk-Nya yang ingin bertaubat.


[1] M. Yazid Nuruddin, Tahajud, Sungguh Ajaib, (Solo: Insan Media, 2008), hlm. 17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar